Thursday, March 4, 2010

Duh… Ragu Menikah karena Tak Perawan Lagi

Tanya :
“Saya seorang gadis umur 28 tahun, berencana menikah tahun ini. Menghadapi rencana ini, saya lebih banyak diliputi keraguan karena saya sudah tidak perawan.

Sampai pertengahan tahun lalu saya masih pacaran dengan seorang laki-laki. Saya sudah sering melakukan hubungan intim. Karena tidak mungkin menikah dengan dia, saya terpaksa memutuskan hubungan meskipun dengan sangat berat.

Dengan calon suami, saya tidak pernah melakukan hubungan intim. Saya takut kalau dia tahu keadaan saya yang sebenarnya. Saya bingung harus bersikap bagaimana. Apa saya harus mengaku kalau saya sudah tidak perawan? Masalahnya, saya takut dia membatalkan rencana pernikahan. Sebaiknya bagaimana, apa harus berterus terang atau tidak?
Bagaimana laki-laki menganggap gadis yang sudah tidak perawan? Apakah suami pasti bisa tahu bahwa saya sudah tidak perawan?”
RS, Medan

Jawab :
Pandangan calon suami

Barangkali lebih baik kalau Anda mengetahui bagaimana pandangan calon suami mengenai keperawanan. Dengan mengetahui lebih dulu, Anda dapat menentukan sikap dan membuat keputusan yang lebih tepat mengenai kelanjutan hubungan Anda dengan dia.

Anda juga dapat mengetahui bagaimana pendapatnya mengenai hubungan seksual pranikah. Apakah dia sendiri pernah melakukan hubungan seksual atau belum. Andai kata dia termasuk orang yang sangat menentang hubungan seksual pranikah dan dia terapkan juga dalam hidupnya, sebaiknya Anda tidak melanjutkan hubungan dengan dia.

Kalau dia pernah melakukan hubungan seksual pranikah, tetapi menuntut istri yang masih perawan, Anda simpulkan dia tidak dapat menerima Anda. Namun, kalau dia menganggap hubungan seksual pranikah bukan sesuatu yang harus dimasalahkan, Anda dapat melanjutkan hubungan dengan dia.
Masalahnya, rencana pernikahan sudah ditentukan sehingga saya pikir sulit bagi Anda untuk tiba-tiba berterus terang. Kalau dia dapat menerima, tentu bukan masalah. Sebaliknya, kalau dia menolak, tentu akan menjadi masalah yang memilukan bagi Anda dan keluarga.

Anggapan perawan
Pada masa kini sudah terjadi perubahan anggapan pria dan wanita terhadap keperawanan wanita. Pada masa lalu, pria selalu menuntut istrinya perawan walaupun tidak tahu bagaimana membuktikan tuntutan itu dengan benar.
Banyak pria beranggapan salah bahwa wanita perawan harus mengeluarkan darah ketika pertama kali melakukan hubungan seksual. Meski demikian, kini banyak pria yang tidak lagi memasalahkan keperawanan, mungkin karena menyadari hal itu tidak berkaitan langsung dengan kemampuan menjadi seorang istri.

Mungkin juga menyadari bahwa tidak mudah menentukan apakah seorang wanita pernah atau belum melakukan hubungan seksual. Di sisi lain, semakin banyak juga wanita yang menganggap hubungan seksual pranikah bukan masalah sehingga boleh saja dilakukan.

Saya ingin meluruskan anggapan yang salah di masyarakat mengenai keperawanan. Pertama, tidak benar wanita harus mengeluarkan darah ketika melakukan hubungan seksual pertama kali. Kedua, tidak benar wanita pasti mengalami kesulitan ketika pertama kali melakukan hubungan seksual.
Ketiga, tidak benar bahwa pria pasti dengan mudah dapat mengetahui apakah seorang wanita pernah melakukan hubungan seksual atau tidak. Keempat, tidak ada perbedaan antara wanita yang pernah melakukan hubungan seksual dan yang sering melakukan masturbasi dengan menggunakan benda yang dimasukkan ke vagina.

Dengan kenyataan di atas, barangkali Anda tidak perlu merasa sangat khawatir calon suami Anda akan mengetahui bahwa Anda sering melakukan hubungan seksual. Apalagi kalau Anda dapat mengendalikan diri sehingga tidak terlalu reaktif ketika melakukan hubungan seksual pertama kali